Taruy, 15 Mey 2016
Musyawarah Desa dan Rapat Bersama Seluruh Masyarakat tentang usulan PROGRAM Implementasi Dana ADD tahun 2016 di Negeri Administratif Taruy, akhirnya sepakat untuk Anggaran ADD thn ini seluruhnya dialokasikan untuk pemberdayaan masyarakat melalui sektor kelautan (NELAYAN).
Memperhatikan saran dan pendapat yang berkembang dalam RAPAT dan Musyawarah Desa bersama masyarakat tersebut menawarkan usulan program yang juga dipandang cukup penting berdasarkan potensi yang dimiliki wilayah setempat. Diantaranya masyarakat mengusulkan realisasi dana ADD Thn ini menyasar pada beberapa program yang dianggap sebagai program unggulan yaitu:
- Program Industri Olahan Sagu
- Program Pertanian (penanaman holtikultura)
- Program pembangunan Infrastruktur Fisik (Jalan, Bangunan, dan Jembatan)
- Program Perikanan (penangkapan ikan dasar)
Hasil musyawarah desa bersama seluruh masyarakat melalui pembahasan bersama akhirnya dari empat tawaran program diatas dapat disepakati untuk direalisasikan secara fokus dan bertahap pada setiap tahun anggaran berikut.
Realisasi Dana ADD Thn 2016
Desa Administratif Taruy Kec. Tutuk Tolu
(Rp. 500.000.000,-)
Rancangan Program Kelautan (NELAYAN)
Prioritas Kegaiatan Tangkapan Ikan Dasar
- Dalam pengelolaan dana tersebut atas segala pertimbangan pemerintahan, hukum, dan sosial, maka aparatur desa melalui RAPAT bersama BPNA desa setempat, atas segala macam peluang dan kelemahan yang dimiliki nya, maka dipandang perlu untuk dibentuk BUMDES yang menjadi payung hukum sekaligus sebagai wadah yang mengakomodasi program tersebut.
- Pengadaan 40 unit mesin ketinting Perahu.
- Fasilitas tangkapan lainnya jaring, kail, nelon, dll.
- Sarana pengawetan ikan fresil, es balok, dll.
- Mengusahakan pasar bagi masyarakat nelayan.
- Dana utk beli hasil tangkapan dan distribusinya.
Rancangan belanja tersebut di atas dibelanjakan dari dana ADD Tahun 2016 Desa Administratif Taruy khususnya, kurang lebih (Rp. 500.000.000.-) itu.
Peluang Program
Jika kegiatan dapat direalisasikan maka diakhir tahun ini pula melalaui dugaan sementara bahwa aparatur desa mampu memberikan stimulasi dan intensif secara berkala kepada masyarakat. Mengapa demikian karena mudahnya mengamati asumsi pasar lokal tentang permintaan dan penawaran hasil tangkapan nelayan saat ini.
Kendala Program.
Kemampuan belanja desa hanya membebankan pada Dana ADD tanpa ada sumber dana desa lainnya, menjadi kendala pada aspek pemerataan pendistribusian fasilitas tangkapan kepada seluruh masyarakat nelayan.
Akhir nya aparatur desa dlm implementasi program yg ada untuk menawarkan usulan lainnya sebagai alternatif utk menjawab kekurangan tersebut. Sehingga rapat aparatur desa mengambil opsi lainnya yaitu:
1. Mengupayakan agar Menggandeng Investor utk mendorong kesinambungan program kelautan bagi masyarakat.
2. Desa perlu mengajukan proposal berupa bantuan ketinting dan bodi perahu sebagai penguatan program.
Aparatur desa melalui program realisasi dana ADD Thn 2016 mempercayakan kepada BUMDES untuk mengelola kegiatan ini berbasis manajemen modern yakni:
- mengatur mekanisme pasar yang baik kepada nelayan desa.
- menyusun AD ART BUMDES dan menyusun rencana kerja.
- menyusun pelaporan keuangan dan sebagainya secara kapabel, transparan, secara periodik.
Oleh : Abdulah Kelderak.